Intro Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa GunungSari Kecamatan Umbul Sari


Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa Gunungsari, Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. Desa Gunungsari merupakan daerah dataran tinggi yang berdekatan dengan Kabupaten Lumajang. Pekerjaan masyarakat Desa Gunungsari sebagian besar adalah petani dan buruh tani jeruk, baik jeruk manis, jeruk purut dan jeruk nipis. Perkembangan komoditas jeruk di Desa Gunungsari Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember ini cukup baik, dikarenakan iklim yang sesuai dan terletak di dataran tinggi. Petani jeruk nipis biasanya memanfaatkan pekarangan rumah yang tidak terlalu luas dalam budidayanya, dikarenakan sebagian besar masyarakat Desa Gunungsari tidak memiliki sawah. Pendapatan dalam satu kali panen buah jeruk nipis tidak bisa dipastikan. Pada saat musim panas, buah jeruk nipis bisa dihargai paling tinggi dengan harga Rp.10.000 - Rp. 15.000/Kg, akan tetapi pada musim hujan dengan jumlah produksi yang meningkat dan banyak, satu kilogram buah jeruk nipis bisa paling rendah mencapai Rp. 1500 - Rp. 2000/Kg. Masa panen buah jeruk nipis pun berbeda dengan buah jeruk pada umumnya yang dipanen 6-7 bulan sekali. Buah jeruk nipis bisa dipanen tiap bulan, hal ini yang menjadi alasan bagi masyarakat Desa Gunungsari untuk membudidayakan buah jeruk nipis agar mendapatkan penghasilan setiap bulannya, akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan harga yang didapat oleh masyarakat.
a.         Pertanian
Subsektor pertanian yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat Umbulsari sebagian besar adalah subsektor perkebunan. Komoditas perkebunan yang paling banyak dibudidayakan adalah komoditas jeruk. Jeruk sendiri yang dibudidayakan oleh masyarakat terdapat tiga macam yaitu jeruk manis, jeruk purut dan jeruk nipis (masyarakat lebih menyebutnya jeruk pecel). Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa Gunungsari sebagian besar membudidayakan jeruk nipis disekitar pekarangan rumah. Hal ini dikarenakan masyarakat yang tidak memiliki lahan sawah. Cuaca dan iklim sangat cocok untuk pertumbuhan buah jeruk nipis di Desa Gunungsari. Masyarakat Desa Gunungsari sebagian besar hasil budidayanya langsung dijual kepada tengkulak atau pengepul. Harga yang didapat tidak terlalu besar apabila hasil buah jeruk dijadikan suatu produk. Menurut penuturan masyarakat Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa Gunungsari sampai saat ini buah jeruk nipis tidak pernah dijadikan produk lain, dan tidak ada yang memberdayakan masyarakat untuk mengubah menjadi produk lain yang lebih bernilai ekonomis tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya inisiatif pemanfaatan komoditas buah jeruk nipis sebagai produk lain agar dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan memberdayakan masyarakat Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa Gunungsari, seperti yang telah disinggung diatas bahwa harga komoditas buah jeruk nipis akan merosot pada musim penghujan yang terjadi pada September hingga maret. Harga Rp. 1500-2000 per kilogramnya dikeluhkan oleh masyarakat yang membudidayakan jeruk nipis, mengingat tidak sesuainya dengan biaya perawatan yang telah dikeluarkan. Perlu adanya inovasi untuk mengubah komoditas jeruk nipis menjadi produk yang memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada dijual langsung kepada tengkulak. Pemanfaatan ekstrak kulit jeruk nipis sebagai salah satu bahan baku sabun cuci tangan batang atau LIMESO (Lime Soap) merupakan salah satu alternatif untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa Gunungsari.

Description: C:\Users\X453M\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG_20190913_152831.jpg
Gambar 1. Budidaya jeruk nipis di pekarangan rumah oleh masyarakat
                  Dusun Gunung Lincing RT 03 RW 06 Desa Gunungsari.

Description: C:\Users\X453M\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG_20190913_152835.jpg
 Gambar 2. Kondisi pemukiman masyarakat di Dusun Gunung Lincing
                              RT 03 RW 06 Desa Gunungsari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar